Rabu, 18 Juli 2012

Tentang Shalat Tarawih


Sholat malam di bulan Ramadhan dinamakan Sholat tarawih, sedang di bulan yang lain dinamakan sholat tahajud atau qiyamulail.
Sholat tarawih hukumnya sunat, waktu sholat tarawih adalah pada malam hari baik di permulaan malam atau di ahir malam. Tarawih sangat afdol di kerjakan dengan berjamaah, walaupun ada hadist yang menceritakan nabi tidak selalu tarawih berjamaah di mesjid, nabi Saw punya alasan agar sholat tarawih tersebut dianggap atau dijadikan sholat fardhu.
Mari kita cermati hadist-hadist di bawah ini:
Dari Aisyah istri Nabi Saw r.a. ia berkata: Bahwasanya Nabi saw. Pernah sholat (sunnat malam) di mesjid, maka orang-orang ramai turut sholat dengan dia, dan ia shlat lagi pada malam yang keduanya dengan beberapa orang; kemudian orang-orang berkumpul pada malam yang ketiga dan keempat, tetapi Rasulalah saw. Tidak keluar pada mereka itu. Pada esok paginya rasulallah berkata, Aku telah lihat kamu berkumpul, tetapI aku tidak keluar kepada kamu, bukan karena apa-apa melainkan lantaran aku takut akan di wajibkan(berjamaah) itu atas kamu. (kata Aisyah) yang demikian itu adalah pada bulan Ramadlan. HSR Abu Daud dan Bukhari)
Telah berkata Abu hurairah: Rasulallah saw. Telah menggemarkan (umatnya) mengerjakan sholat (malam) Ramadlan, dengan perintah yang tidak keras, yaitu ia bersabda: Barang siapa mengerjakan sholat (malam) Ramadlan dengan penuh (keimanan) dank arena Allah, niscaya di ampunkan dosanya yang telah terdahulu. (HSR Abu Dawud)
Dari Abu Dzar r.a. ia berkata kami telah puasa Ramadlan bersama Rasulallah saw. Maka Rasulallah tidak sholat (malam) bersama kami hingga tinggal 7 hari dari bulan itu, maka(di malam itu) ia sholat bersama kami hingga lewat sepertiga malam, kemudian tidak ia sholat bersama kami lagi pada malam yang ke enamnya, tetapi ia sholat bersama kami pada malam yang kelimanya. Hingga lewat tengah malam.(HSR Abu Dawud)
Jumlah Rakaat tarawih:
Berapa rakaatkah sholat tarawih itu, dalam hal ini, pada zaman ini ada perbedaan rakaat sholat taraweh ada yang 8 rakaat plus tiga rakaat witir (jadi sebelas). Ada yang delapan rakaat plus 5 witir (jadi tiga belas) ada juga yang dua puluh rakaat sholat taraweh plus 3 witir (jadi 23 rakaat)
Dalam cara sholatnyapun ada 2 cara, yaitu cara pertama dua rakaat satu salam, cara ke dua adalah empat rakaat satu salam.
Yang manakah yang benar, untuk menjawab hal itu mari kita kemabli pada masing-masing alas an yang punya pendapat berbeda tersebut.
Pertama-tama kita lihat alas an yang sholat tarawih 8 rakaat plus tiga witir atau lima witir, berikut ini hadistnya:
Dari ibnu Umar r.a. ia berkata: Rasulallah saw berpesan sholat malam (tahajud ) itu dua rakaat, dua (rakaat) maka apabila engkau takut( terbit waktu) shubuh, hendaklah engkau sholat witir satu rakaat (HSR Bukhari dan Musli)
Dari Aisyah r.a. ia berkata Tidak pernah Rasulallah saw. Kerjakan di Ramadlan, dan tidak diluar ramadlan lebih dari sebelas rakaat, yaitu sholat empat rakaat jangan kau Tanya bagus dan panjangnya kemudian ia sholat empat rakaat jangan rngkau Tanya bagus dan panjangnya kemudian ia sholat tiga rakaat (HSR Bukhari dan Muslim)
Dan dalam riwayat yang sama Aisyah r.a. berkata: Rasulallah saw. Pernah sholat malam sebanyak sepuluh rakaat dan witir satu rakaat lalu di lanjut dengan shalat dua rakaat fajar sehingga semuanya jadi tiga belas rakaat( mutafaq alaih)
Dari Aisyah r.a. ia berkata : Adalah Rasulallah saw. Pernah sholat antara shalat isyak dan sholat shubuh, sebelas rakaat(yaity) ia beri salam pada tiap-tiap 2 rakaat, dan ia sholat witir satu rakaat. (HSR Bukhari)
Dari Aisyah ia berkata: Adalah Rasulallah pernah sholat malam tiga belas rakaat; dari tiga belas itu ia sholat witir lima rakaat dan ia tidak duduk diantara rakat-rakat itu melainkan pada ahirnya. (hSR Bukhari dan Muslim)
Dari hadist-hadist diatas tak ada keterangan satupun tentang nabi saw sholat tarawih plus witir 23 rakaat, dalam hadis diatas bisa kita simpulkan bahwa sholat tarawih boleh di kerjakan dua rakat satu salam dan boleh pula 4 rakaat satu salam, tarawih dan sholat malam rasulallah saw Adalah delapan rakaat (dan wititnya terkadang rasulallah kerjakan tiga rakaat, terkadang lima rakaat) jadi tarawih yang di kerjakan rasulallah kadang sebelas rakaat kadang tiga belas rakaat.
Lau apa alasan sebagian ulama yang melaksanakan sholat tarawih lebih dari sebelas rakaat dan23 rakaat? Di bawah ini alasan mereka.
1. Dizaman khalifah umar, orang-orang shalat tarawih dan witir 23 rakaat.
2. Ibnu Abbas pernah kerjakan 20 rakaat dan witir.
3. Kata Atha: saya dapati sahabat- sahabat shalat tarawih 20 rakaat dan 3 witir.
4. Kata Dawud bin Qais: Di Zaman Umar bin abduk aziz ada orang sholat tarawih 30 rakaat dan 3 witir.
5. Kata imam malik: kami kaum muslimin di madinah kerjakan 39 rakaat dan di mekah 23 rakaat. Tidak di batas.
6. Kata imam Tirmidzi: di riwayatkan, bahwa shalat tarawih yang paling banyak di kerjaklan oleh imam malik ialah 41 rakaat bersama shalat witir.
Namun6 kterangan diatas pada umunya lemah begitu juga keterangan no 1 bertentangan dengan keterangan sahih dari Az-Zuhriy setelah Aisyah menjelaskan tentang shalat trawih Rasulallah Saw yang sebelas rakaat kemudian di jelaskan sebagai berikut:
Dan ada tambahan pada riwayat lai Az-Zuhriy berkata: Maka wafatlah rasulallah saw. Dan semua orang tetap dalam keadaan demikian( sholat tarawih sebelas / tiga belas rakaay juka witirnya lima rakaat) kemudian perkara ini terus belanjut demikian pada masa kekhilafahan Abi Bakar r. a.dan juga pada masa ke khalifahan Umar bin Khatab r.a.
Selain itu Rasulallah sendiri pernah menyatakan Shalatlah kalian sebagaimana kalian tahu/melihat aku sholat dan Allah pun menyatakan sungguh terdapat pada apa yang di lakukan Rasulallah Saw itu teladan yang baik.

0 comments:

Posting Komentar